Banyak diantara kita pasti memiliki karir impian. Tentunya kita memimpikan kerja dengan gaji yang tinggi sesuai dengan kemampuan, minat, dan passion kita. Namun setelah kita menyandang title “fresh graduate” kita menyadari bahwa ternyata mimpi indah tersebut terhempas oleh kenyataan yang kita hadapi saat memasuki dunia kerja. Kita kemudian dihadapkan oleh dua hal yaitu berkarir apa saja asalkan memperoleh pekerjaan dengan gaji tetap atau menunggu sampai kesempatan memperoleh pekerjaan yang sesuai passion kita datang pada akhirnya.
Passion or Salary (www.theglasshammer.com) |
Beberapa diantara orang-orang berpikir bahwa uang bukanlah segala-galanya. Lakukan hal-hal yang kamu sukai dan percaya jika mengikuti passion, pasti uang akan datang dengan sendirinya. Namun pada kenyataannya tidak sesimpel itu. Tidak jarang kita jumpai seseorang atau bahkan kita sendiri terpaksa bekerja di bidang yang tidak kita sukai karena semata-mata hanya ingin mendapatkan pekerjaan dan penghasilan.
Lalu apa yang akan kamu pilih?
Let’s think realistic. Saat kita dihadapkan pada pilihan antara gaji atau passion untuk pekerjaan pertama kita, pilihlah yang sesuai passion. Kenapa demikian? Pada mulanya rata-rata gaji untuk fresh graduate atau less experience adalah antara 2 juta hingga 3 juta, akan tetapi apabila gaji pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion kita hanya lebih tinggi 250 ribu atau 500 ribu lebih baik pilih pekerjaan yang sesuai dengan passion karena apabila bekerja sesuai dengan passion, kita tidaklah merasa seperti sedang bekerja sebab kita melakukan pekerjaan itu dengan senang hati.
Salary (www.game-designschools.com) |
Lalu bagaimana jika kita mendapatkan tawaran pekerjaan pertama kita dengan gaji 6 juta tapi tidak sesuai passion? Will you take it or leave it? If I were you, I will take it. Meskipun awalnya terasa berat karena tidak sesuai dengan passion, akan tetapi apabila kita melakukannya secara profesional semua akan terbayar dengan kesuksesan. Siapa bilang kita tidak bisa sukses dengan bekerja yang tidak sesuai passion? Siapa tahu ternyata dibalik pekerjaan yang membutuhkan effort lebih besar tersebut kita menemukan bakat kita yang lain.
Our passion cannot fulfill our need or our job does not make us enjoy our life. Menyesalkah?
Pilihan kita terbatas karena kitalah yang sesungguhnya membuatnya seperti itu. Jika kita merasa bahwa pekerjaan yang kita peroleh bergaji kecil dibanding pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion, itu semata-mata kitalah yang mengambil jalan tersebut. Apabila passion kita tidak memberikan kita pekerjaan tetap, itu karena kita sendiri yang memilih. Jika passion kita tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari kita, itu juga karena kita yang berpikir demikian.
Passion (www.thesampler.net) |
Di sisi lain, kita tidak memiliki hasrat untuk bekerja. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion tersebut dari hari ke hari menutup keinginan terpendam kita. Rasa hampa yang kita miliki pada akhirnya menutup pemikiran kita akan berbagai keuntungan yang perusahaan tawarkan, seperti gaji yang menarik yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan kemewahan hidup, prestise, serta perasaan yang kuat terhubung dengan perusahaan seperti loyalitas, dll. Lambat laun kita akan merasakan kekosongan dalam diri seiring berjalannya waktu.
I Love My Job (www.media.licdn.com) |
Sesungguhnya, pikiran kita adalah bentuk dari perasaan kita. Kita akan merasa senang melakukan pekerjaan kita sekarang apapun itu semata-mata hanya karena kita berpikir seperti itu entah itu sesuai passion kita ataupun tidak, bergaji besar ataupun kecil. Tapi, terlepas dari itu semua pikirkanlah mana yang menurutmu baik untuk dirimu sendiri. Secara umum alasan mengapa orang-orang membanding-bandingkan antara passion atau gaji adalah karena apa yang mereka lihat disekelilingnya.
Jangan membatasi diri untuk berpikir kreatif dan out of the box. Jangan pula membatasi diri dengan perkataan maupun pikiran orang-orang disekitar kita, apakah itu orangtua kita, saudara, teman-teman, sahabat, atau siapapun. Bukan berarti kita tidak boleh mendengarkan perkataan mereka, tapi lebih kepada tidak membatasi diri kita sendiri berdasarkan atas apa yang orang lain sampaikan.
Kita adalah seorang individu yang memiliki kebutuhan yang berbeda dari orang lain. Jika kita mengharapkan bahwa segala sesuatu yang kita inginkan harus tersedia, kita tidak akan mendapatkan jawaban yang memuaskan. Kebutuhan kita dapat terpenuhi hanya jika kita menciptakan kesempatan kita sendiri. Jika kamu masih ragu akan pilihanmu, ciptakan peluangmu sendiri untuk berkarir sesuai dengan passion atau gaji yang kamu inginkan.
Post a Comment